Bisnis ritel adalah penjualan barang secara eceran
pada berbagai tipe gerai seperti kios, pasar, department store, butik dan lain-lain (termasuk juga penjualan
dengan sistem delivery service), yang
umumnya untuk dipergunakan langsung oleh pembeli yang bersangkutan. Bisnis ritel di Indonesia dapat dibedakan
menjadi dua kelompok besar, yakni ritel tradisional dan ritel modern. Ritel
modern pada dasarnya merupakan pengembangan dari ritel tradisional. Format
ritel ini muncul dan berkembang seiring perkembangan perekonomian, teknologi,
dan gaya hidup masyarakat yang membuat masyarakat menuntut kenyamanan yang
lebih dalam berbelanja.
Ritel Modern pertama kali
hadir di Indonesia saat Toserba Sarinah didirikan pada 1962. Pada era 1970
sampai dengan 1980-an, format bisnis ini terus berkembang. Awal dekade 1990-an
merupakan tonggak sejarah masuknya ritel asing di Indonesia dengan
beroperasinya ritel terbesar Jepang dengan merek Sogo. Ritel modern kemudian
berkembang begitu pesat saat pemerintah mengeluarkan Keppres no. 96 th 1998,
dalam kebijakan tersebut diatur mengenai bisnis ritel yang dikeluarkan dari negative list bagi Penanaman Modal Asing
(PMA). Saat ini, terdapat banyak jenis ritel modern di Indonesia, yang
meliputi Pasar Modern, Pasar Swalayan, Department
Store, Boutique, Factory Outlet, Specialty Store, Trade Centre,
dan Mall/Supermall/Plaza. Format-format ritel modern ini akan terus berkembang
sesuai perkembangan perekonomian, teknologi, dan gaya hidup masyarakat
PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk (SAT) adalah perusahaan nasional yang
bergerak dalam bidang perdagangan umum dan jasa eceran yang menyediakan
kebutuhan pokok sehari-hari. SAT didirikan pada tanggal 7 Agustus 1989. Kegiatan
usaha perusahaan dimulai pada tahun 1989 bergerak dalam bidang perdagangan dan
distribusi rokok serta barang konsumsi lainnya.
Kegiatan usaha minimarket pada
awalnya dilakukan oleh PT Alfa Mirtamart Utama (AMU) dengan merek dagang ”Alfa
Minimart”. Sejak tahun 2002, SAT
bergerak dalam kegiatan usaha perdagangan eceran untuk produk konsumen
dengan mengakuisisi 141 minimarket dari AMU dan mengoperasikan jaringan
minimarket dengan nama ”Alfamart”. Pemaparan mengenai sejarah Alfamart
dijelaskan pada tabel 3.1.
Kegiatan usaha SAT adalah
berusaha di bidang distribusi dan perdagangan eceran dalam format minimarket
dan jasa waralaba. SAT bergerak di industri ritel dalam kategori fast moving consumer goods (FMCG).
Sampai dengan tanggal 30 September 2009, SAT mengoperasikan 12 Distribution Center (DC) dan 3194 gerai
minimarket yang tersebar di pulau Jawa, Pulau Bali dan propinsi Lampung
Tabel 3.1
Sejarah Perkembangan
Alfamart
27 Juni 1999
|
Pendirian:
PT. Alfa Mitramart Utama
|
Pemegang saham:
PT Alfa Retailindo, Tbk = 51% PT Lancar Distrindo = 49% |
18 Oktober 1999
|
Toko pertama dibuka dengan nama "Alfa Minimart"
di Jl. Beringin Raya, Karawaci,
Tangerang.
|
|
1 Agustus 2002
|
Kepemilikan beralih pada:
PT. Sumber Alfaria Trijaya.
|
Pemegang Saham:
PT. HM Sampoerna, Tbk = 70% PT. Sigmantara Alfindo = 30% |
1 Januari 2003
|
Nama "Alfa Minimart" diganti menjadi "Alfamart".
|
|
18 September 2006
|
PT. Sumber Alfaria Trijaya
|
Pemegang Saham:
PT. Sigmantara Alfindo = 60%
PT. Cakrawala Mulia Prima = 40%
|
7 - 9 Januari 2009
|
PT. Sumber Alfaria Trijaya
menggelar penawaran umum saham perdana (initial public offering) sebanyak 10%
|
|
15 Januari 2009
|
Pencatatan (listing) :
PT. Sumber Alfaria Trijaya
Tbk
|
Pemegang Saham:
PT. Sigmantara Alfindo =
54%
Argo Volantis Pte. Ltd =
29,52%
PT. Cakrawala Mulia Prima =
6,48%
Masyarakat = 10%
|
Visi, Misi dan Strategi
a.
Visi
Menjadi jaringan distribusi retail
terkemuka yang dimiliki oleh masyarakat luas, berorientasi kepada pemberdayaan
pengusaha kecil, pemenuhan kebutuhan dan harapan konsumen, serta mampu bersaing
secara global.
b.
Misi
·
Memberikan
kepuasan kepada pelanggan/konsumen dengan berfokus pada produk dan pelayanan
yang berkualitas unggul.
·
Selalu
menjadi yang terbaik dalam segala hal yang dilakukan dan selalu menegakkan
tingkah laku/etika bisnis yang tertinggi.
·
Ikut
berpartisipasi dalam membangun negara dengan menumbuh-kembangkan jiwa
wiraswasta dan kemitraan usaha.
·
Membangun
organisasi global yang terpercaya, tersehat dan terus bertumbuh dan bermanfaat
bagi pelanggan, pemasok, karyawan, pemegang saham dan masyarakat pada umumnya.
c.
Strategi Perusahaaan
·
Terus
memperluas jaringan dan meningkatkan jumlah gerai minimarket di Indonesia.
·
Memperluas
jaringan distribusi gerai dengan format yang beragam
·
Pengembangan
Distribution Center.
·
Memberikan
kepuasan kepada pelanggan/konsumen dengan berfokus pada produk dan pelayanan
prima.
·
Mengedepankan
aspek pemilihan lokasi-lokasi gerai strategis.
·
Pemanfaatan
jaringan gerai perseroan.
·
Hubungan
yang baik dengan mitra bisnis perseroan.
·
Peningkatan pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial (Corporate Social Responsibility).
·
Perencanaan
keuangan yang matang.
·
Pengembangan
teknologi Sumber Daya Manusia.
Budaya dan Motto Perusahaan
a.
Budaya Perusahaan
·
Integritas
yang tinggi.
·
Inovasi
untuk kemajuan yang lebih baik.
·
Kualitas
& Produktivitas yang tertinggi.
·
Kerjasama
Team.
·
Kepuasan
pelanggan melalui standar pelayanan yang terbaik.
b.
Motto Alfamart
"Belanja Puas, Harga
Pas"
PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk sebagai salah satu perusahaan dalam
industri ritel yang berupa minimarket dan termasuk perusahaan nasional yang
bergerak dalam bidang perdagangan umum
dan jasa eceran yang menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari (basic
necessities) dengan menggunakan nama minimarket Alfamart. Alfamart mempunyai kinerja
baik jika dibandingkan dengan merek minimarket pesaing utama yaitu Indomaret
yang didirikan pada tahun 1988, hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan gerai
minimarket Alfamart telah mencapai lebih dari 2..659 gerai sejak berdiri pada
tahun 1999 sampai 2008.
Tabel 1.1
Perkembangan
Jumlah Gerai Minimarket
Minimarket
|
Jumlah Gerai
(Unit)
|
|||
2005
|
2006
|
2007
|
2008
|
|
Alfamart
|
1.263
|
1.753
|
2.266
|
2.659
|
Indomart
|
1.401
|
1.857
|
2.425
|
3.093
|
Sumber: Neilsen Media Research dalam SWA
No. 06/XXV
Dalam menghadapi persaingan industri ritel, beberapa
strategi yang digunakan dan telah diterapkan Alfamart saat ini diantaranya adalah
pemilihan lokasi yang menjangkau masyarakat, promo harga dan produk, pembukaan
sebagian gerai Alfamart dalam 24 jam, kemudahan pembayaran tidak tunai (non-cash), terdapat fasilitas kartu
anggota, dan penerapan strategi lainnya. Penerapan strategi tersebut merupakan
beberapa strategi bersaing Alfamart dan dapat dijadikan sebagai competitive strategy oleh Alfamart.
Dalam penelitian ini penulis ingin menganalisis strategi bersaing PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk. dalam
menghadapi persaingan industri ritel yang semakin ketat.
PT Sumber
Alfaria Trijaya Tbk memberikan peluang bagi masyarakat luas untuk memiliki
gerai minimarket Alfamart dengan cara kemitraan. Pengertian dari waralaba
minimarket Alfamart adalah toko atau minimarket yang dimiliki dan dikelola oleh
terwaralaba (Franchisee) yang diatur
dengan perjanjian waralaba (Franchise)
dengan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. Toko ini memakai merek dagang dan sistem
Alfamart. Hubungan kerjasama antara penerima waralaba dengan SAT sebagai
pemberi waralaba (franchisor)
dituangkan dalam suatu perjanjian waralaba yang berjangka waktu 5 tahun.
Proses dan Syarat menjadi Terwaralaba
Bagi masyarakat yang tertarik
untuk menjadi mitra Alfamart, terdapat Empat langkah yang harus ditempuh oleh
Terwaralaba Alfamart, yaitu presentasi awal, lokasi yang tepat, presentasi
lanjutan, perjanjian waralaba. Dan syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi
Terwaralaba:
·
Perorangan/Badan
Usaha (Koperasi, CV, PT, dll)
·
Warga
Negara Indonesia
·
Sudah
atau akan mempunyai lokasi tempat usaha dengan luas 80 meter persegi (di luar
gudang & tempat tinggal karyawan)
·
Memenuhi
persyaratan perijinan
·
Bersedia
mengikuti sistem dan prosedur yang berlaku di Alfamart
Alfamart memberikan
alternatif mengenai proses untuk menjadi Terwaralaba, proses tersebut terdiri
dari dua alternatif yang terdiri:
1.
Membuat
toko baru
2.
Take over
Pembelian toko Alfamart yang
sudah berjalan, dengan harga paket yang telah ditentukan. Termasuk didalamnya sewa
tempat untuk 5 tahun, peralatan toko, perijinan, franchise fee untuk 5 tahun, goodwill.
Permasalahn yang dihadapi
1.
Persaingan
pada industri ritel yang terus meningkat diperlukan strategi bersaing yang
tepat. Bagaimana PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk menghadapi persaingan di
industri ritel, khususnya persaingan pada tingkat minimarket yang semakin hypercompetition?
2.
Formula
strategi apa yang perlu dikembangkan dan diterapkan PT. Sumber Alfaria
Trijaya Tbk dalam menghadapi pertumbuhan ritel di Indonesia?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar