Rabu, 17 Oktober 2012

bisnis retail



Bisnis ritel adalah penjualan barang secara eceran pada berbagai tipe gerai seperti kios, pasar, department store, butik dan lain-lain (termasuk juga penjualan dengan sistem delivery service), yang umumnya untuk dipergunakan langsung oleh pembeli yang bersangkutan. Bisnis ritel di Indonesia dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yakni ritel tradisional dan ritel modern. Ritel modern pada dasarnya merupakan pengembangan dari ritel tradisional. Format ritel ini muncul dan berkembang seiring perkembangan perekonomian, teknologi, dan gaya hidup masyarakat yang membuat masyarakat menuntut kenyamanan yang lebih dalam berbelanja.
Ritel Modern pertama kali hadir di Indonesia saat Toserba Sarinah didirikan pada 1962. Pada era 1970 sampai dengan 1980-an, format bisnis ini terus berkembang. Awal dekade 1990-an merupakan tonggak sejarah masuknya ritel asing di Indonesia dengan beroperasinya ritel terbesar Jepang dengan merek Sogo. Ritel modern kemudian berkembang begitu pesat saat pemerintah mengeluarkan Keppres no. 96 th 1998, dalam kebijakan tersebut diatur mengenai bisnis ritel yang dikeluarkan dari negative list bagi Penanaman Modal Asing (PMA). Saat ini, terdapat banyak jenis ritel modern di Indonesia, yang meliputi Pasar Modern, Pasar Swalayan, Department Store, Boutique, Factory Outlet, Specialty Store, Trade Centre, dan Mall/Supermall/Plaza. Format-format ritel modern ini akan terus berkembang sesuai perkembangan perekonomian, teknologi, dan gaya hidup masyarakat
PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk (SAT) adalah perusahaan nasional yang bergerak dalam bidang perdagangan umum dan jasa eceran yang menyediakan kebutuhan pokok sehari-hari. SAT didirikan pada tanggal 7 Agustus 1989. Kegiatan usaha perusahaan dimulai pada tahun 1989 bergerak dalam bidang perdagangan dan distribusi rokok serta barang konsumsi lainnya.
Kegiatan usaha minimarket pada awalnya dilakukan oleh PT Alfa Mirtamart Utama (AMU) dengan merek dagang ”Alfa Minimart”. Sejak tahun 2002, SAT  bergerak dalam kegiatan usaha perdagangan eceran untuk produk konsumen dengan mengakuisisi 141 minimarket dari AMU dan mengoperasikan jaringan minimarket dengan nama ”Alfamart”. Pemaparan mengenai sejarah Alfamart dijelaskan pada tabel 3.1.
Kegiatan usaha SAT adalah berusaha di bidang distribusi dan perdagangan eceran dalam format minimarket dan jasa waralaba. SAT bergerak di industri ritel dalam kategori fast moving consumer goods (FMCG). Sampai dengan tanggal 30 September 2009, SAT mengoperasikan 12 Distribution Center (DC) dan 3194 gerai minimarket yang tersebar di pulau Jawa, Pulau Bali dan propinsi Lampung
Tabel 3.1
Sejarah Perkembangan Alfamart
27 Juni 1999

Pendirian:
PT. Alfa Mitramart Utama

Pemegang saham:
PT Alfa Retailindo, Tbk = 51%
PT Lancar Distrindo = 49%
18 Oktober 1999

Toko pertama dibuka dengan nama "Alfa Minimart"
di Jl. Beringin Raya, Karawaci, Tangerang.
1 Agustus 2002

Kepemilikan beralih pada:
PT. Sumber Alfaria Trijaya.
Pemegang Saham:
PT. HM Sampoerna, Tbk = 70%
PT. Sigmantara Alfindo = 30%
1 Januari 2003
Nama "Alfa Minimart" diganti menjadi "Alfamart".
18 September 2006
PT. Sumber Alfaria Trijaya
Pemegang Saham:
PT. Sigmantara Alfindo = 60%
PT. Cakrawala Mulia Prima = 40%
7 - 9 Januari 2009
PT. Sumber Alfaria Trijaya menggelar penawaran umum saham perdana (initial public offering) sebanyak 10%
15 Januari 2009
Pencatatan (listing) :
PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk
Pemegang Saham:
PT. Sigmantara Alfindo = 54%
Argo Volantis Pte. Ltd = 29,52%
PT. Cakrawala Mulia Prima = 6,48%
Masyarakat = 10%

Visi, Misi dan Strategi
a.            Visi
 Menjadi jaringan distribusi retail terkemuka yang dimiliki oleh masyarakat luas, berorientasi kepada pemberdayaan pengusaha kecil, pemenuhan kebutuhan dan harapan konsumen, serta mampu bersaing secara global.
b.            Misi
·        Memberikan kepuasan kepada pelanggan/konsumen dengan berfokus pada produk dan pelayanan yang berkualitas unggul.
·        Selalu menjadi yang terbaik dalam segala hal yang dilakukan dan selalu menegakkan tingkah laku/etika bisnis yang tertinggi.
·        Ikut berpartisipasi dalam membangun negara dengan menumbuh-kembangkan jiwa wiraswasta dan kemitraan usaha.
·        Membangun organisasi global yang terpercaya, tersehat dan terus bertumbuh dan bermanfaat bagi pelanggan, pemasok, karyawan, pemegang saham dan masyarakat pada umumnya.
c.             Strategi Perusahaaan
·        Terus memperluas jaringan dan meningkatkan jumlah gerai minimarket di Indonesia.
·        Memperluas jaringan distribusi gerai dengan format yang beragam
·        Pengembangan Distribution Center.
·        Memberikan kepuasan kepada pelanggan/konsumen dengan berfokus pada produk dan pelayanan prima.
·        Mengedepankan aspek pemilihan lokasi-lokasi gerai strategis.
·        Pemanfaatan jaringan gerai perseroan.
·        Hubungan yang baik dengan mitra bisnis perseroan.
·        Peningkatan pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial (Corporate Social Responsibility).
·        Perencanaan keuangan yang matang.
·        Pengembangan teknologi Sumber Daya Manusia.

Budaya dan Motto Perusahaan
a.            Budaya Perusahaan
·        Integritas yang tinggi.
·        Inovasi untuk kemajuan yang lebih baik.
·        Kualitas & Produktivitas yang tertinggi.
·        Kerjasama Team.
·        Kepuasan pelanggan melalui standar pelayanan yang terbaik.
b.            Motto Alfamart
"Belanja Puas, Harga Pas"

PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk sebagai salah satu perusahaan dalam industri ritel yang berupa minimarket dan termasuk perusahaan nasional yang bergerak  dalam bidang perdagangan umum dan jasa eceran yang menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari (basic necessities) dengan menggunakan nama minimarket Alfamart. Alfamart mempunyai kinerja baik jika dibandingkan dengan merek minimarket pesaing utama yaitu Indomaret yang didirikan pada tahun 1988, hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan gerai minimarket Alfamart telah mencapai lebih dari 2..659 gerai sejak berdiri pada tahun 1999 sampai 2008.
Tabel 1.1
Perkembangan Jumlah Gerai Minimarket
Minimarket
Jumlah Gerai
(Unit)
2005
2006
2007
2008
Alfamart
1.263
1.753
2.266
2.659
Indomart
1.401
1.857
2.425
3.093
    Sumber: Neilsen Media Research dalam SWA No. 06/XXV

Dalam menghadapi persaingan industri ritel, beberapa strategi yang digunakan dan telah diterapkan Alfamart saat ini diantaranya adalah pemilihan lokasi yang menjangkau masyarakat, promo harga dan produk, pembukaan sebagian gerai Alfamart dalam 24 jam, kemudahan pembayaran tidak tunai (non-cash), terdapat fasilitas kartu anggota, dan penerapan strategi lainnya. Penerapan strategi tersebut merupakan beberapa strategi bersaing Alfamart dan dapat dijadikan sebagai competitive strategy oleh Alfamart. Dalam penelitian ini penulis ingin menganalisis strategi bersaing PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk. dalam menghadapi persaingan industri ritel yang semakin ketat.
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk memberikan peluang bagi masyarakat luas untuk memiliki gerai minimarket Alfamart dengan cara kemitraan. Pengertian dari waralaba minimarket Alfamart adalah toko atau minimarket yang dimiliki dan dikelola oleh terwaralaba (Franchisee) yang diatur dengan perjanjian waralaba (Franchise) dengan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. Toko ini memakai merek dagang dan sistem Alfamart. Hubungan kerjasama antara penerima waralaba dengan SAT sebagai pemberi waralaba (franchisor) dituangkan dalam suatu perjanjian waralaba yang berjangka waktu 5 tahun.
Proses dan Syarat menjadi Terwaralaba
Bagi masyarakat yang tertarik untuk menjadi mitra Alfamart, terdapat Empat langkah yang harus ditempuh oleh Terwaralaba Alfamart, yaitu presentasi awal, lokasi yang tepat, presentasi lanjutan, perjanjian waralaba. Dan syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi Terwaralaba:
·              Perorangan/Badan Usaha (Koperasi, CV, PT, dll)
·              Warga Negara Indonesia
·              Sudah atau akan mempunyai lokasi tempat usaha dengan luas 80 meter persegi (di luar gudang & tempat tinggal karyawan)
·              Memenuhi persyaratan perijinan
·              Bersedia mengikuti sistem dan prosedur yang berlaku di Alfamart
Alfamart memberikan alternatif mengenai proses untuk menjadi Terwaralaba, proses tersebut terdiri dari dua alternatif yang terdiri:
1.            Membuat toko baru
2.            Take over
Pembelian toko Alfamart yang sudah berjalan, dengan harga paket yang telah ditentukan. Termasuk didalamnya sewa tempat untuk 5 tahun, peralatan toko, perijinan, franchise fee untuk 5 tahun, goodwill.

Permasalahn yang dihadapi
1.            Persaingan pada industri ritel yang terus meningkat diperlukan strategi bersaing yang tepat. Bagaimana PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk menghadapi persaingan di industri ritel, khususnya persaingan pada tingkat minimarket yang semakin hypercompetition?
2.            Formula strategi apa yang perlu dikembangkan dan diterapkan PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk dalam menghadapi pertumbuhan ritel di Indonesia?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar